.breadcrumbs{padding:0 5px 5px 0;margin:0 0 5px;font-size:11px;border-bottom:1px dotted #ccc;font-weight:normal}
Membangun Karakter Bangsa dengan Pendidikan Bermutu

Senin, 16 Mei 2011

Puisi

“ANAK”

Anakmu bukanlah milikmu...
Mereka adalah putera-puteri kehidupan sendiri.
Mereka datang melaluimu tetapi bukan darimu dan meskipun mereka bersamamu namun mereka tidak menyertaimu.
Berikanlah mereka cinta, jangan pikiranmu sebab mereka mempunyai pikiran sendiri.
Engkau bisa membangun jasad mereka, tetapi bukan jiwa mereka.
Sebab jiwa mereka menghuni masa depan yang tak dapat kau kunjungi sekalipun dalam mimpi.
Engkau hanya dapat berupaya menjadi seperti mereka, tetapi jangan berharap membuat mereka seperti dirimu.
Sebab hidup tidak berjalan kebelakang, juga tidak terperangkap di masa lalu.
Engkau adalah busur untuk melesatkan anak-anakmu sebagai panah-panah yang hidup di masa depan.




(Khalil Gibran)
ANAK-ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA


Bila anak hidup dari kritikan, ia belajar menyalahkan orang lain.
Bila anak hidup dimusuhi, ia belajar melawan.
Bila anak belajar dari ejekan, ia belajar menjadi pemalu.
Bila anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar.
Bila anak hidup dengan diberi semangat, ia belajar punya harga diri.
Bila anak hidup dengan pujian, ia belajar menghargai orang lain.
Bila anak hidup dalam keadilan, ia belajar membela kebenaran.
Bila anak hidup dengan kepastian, ia belajar memperoleh kebenaran.
Bila anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menyukai dirinya.
Bila anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan, ia belajar mencintai sesama di dunia ini.
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

Anakku Sayang

“ANAKKU SAYANG”

Suatu hari bila kau melihatku sudah tua dan aku belum siap menghadapinya bersabarlah... dan coba mengerti aku...
Bila aku kotor ketika makan... bila aku sulit berpakaian... bersabarlah.
Ingat hari-hari yang dihabiskan pada saat aku mengajarkan hal itu kepadamu.
Ketika aku bicara padamu, aku mengulang hal yang sama sampai ribuan kali, sampai kau tertidur.
Bila aku tidak mau mandi, jangan mempermalukan aku dan jangan mengomeli aku.
Ingat, waktu aku mengejar-kejarmu dengan beribu alasan, aku membuat supaya kau akhirnya mandi.
Ketika kamu melihat kekurangpahamanku dalam teknologi baru, berilah aku waktu seperlunya untuk memahaminya dan janganlah melihatku dengan senyuman mengejekmu.
Aku mengajarkan kepadamu berbagai hal tentang bagaimana melakukan sesuatu: makan yang baik, berpakaian yang pantas, menghadapi hidup.
Ketika pada suatu saat aku kehilangan daya ingat atau berbicara tidak teratur, berilah aku cukup waktu untuk mengingat... dan bila aku tidak dapat melakukannya, jangan panik.
Yang penting bukan apa yang aku bicarakan tetapi kepastian berada dekat denganmu dan kamu mendengarku...

Bila aku tidak pernah mau makan, jangan paksa aku.
Aku tahu kapan aku perlu atau tidak perlu makan...
Ketika kakiku yang telah tidak diperbolehkan untuk berjalan, berikan tanganmu, seperti yang pernah aku lakukan ketika kamu memperlihatkan langkah-langkah kakimu yang pertama...
Dan bila suatu saat aku katakan kepadamu, bahwa aku tidak ingin hidup lagi, bahwa aku ingin mati...jangan marah.
Suatu saat kamu akan mengerti...
Cobalah untuk mengerti...
Bahwa masa umurku ini bukanlah untuk menikmati hidup, tapi hidup untuk bertahan...
Pada suatu waktu kamu akan mengerti bahwa meskipun itu kesalahanku, aku selalu menginginkan yang terbaik untukmu.
Kamu jangan merasa sedih, marah atau tidak berdaya untuk melihatku berada didekatmu.
Kamu harus disampingku, mencoba untuk mengerti dan menolongku, seperti aku membantumu waktu kamu memulai kehidupanmu...
Bantulah aku berjalan...
Bantulah aku menjalani sampai akhir hidupku, dengan cinta dan kesabaran...
Aku akan membayarmu dengan senyuman dan cinta yang mendalam.
Aku selalu berada untukmu...
Aku sayang kamu Nak...

Koordinat SDN Belun